KONSEP PENYAKIT
PADA PASIEN DENGAN GANGGUAN
PERSYARAFAN:
TUMOR OTAK ( S O P )
DI RUANG SYARAF A, RSUD DR.
SOETOMO SURABAYA
- KONSEP PENYAKIT
- Pengertian
- Etiologi
- Riwayat trauma kepala
- Faktor genetik
- Paparan bahan kimia yang bersifat carsinogenik
- Virus tertentu
- Patofisiologi
Tumor otak
Oedema otak Peningkatan massa Obstruksi cairan
otak cerebrospinal
Perubahan suplai Hidrosefalus
Darah ke otak Kompensasi
- Vasokontriksi pemb.drh otak
- Mempercepat absorpsi
Nekrosis jaringan
Kehilangan fungsi Gagal
secara akut
Kejang Peningkatan TIK Nyeri
Perubahan perfusi jaringan otak
- Nyeri kepala
- Mual muntah proyektil Defisit knowledge
- Hipertensi
- Bradikardi
- Kesadaran menurun
- Klasifikasi
- Berdasarkan jenis tumor
- Acoustic neuroma
- Meningioma
- Pituitary adenoma
- Astrocytoma (grade I)
- Astrocytoma (grade 2,3,4)
- Oligodendroglioma
- Apendymoma
- Berdasarkan lokasi
a) Ekstramedular
- Cleurofibroma
- Meningioma
- Apendymoma
- Astrocytoma
- Oligodendroglioma
- Hemangioblastoma
Merupakan metastase dari lesi primer, biasanya pada payudara, prostal, tiroid, paru – paru, ginjal dan lambung.
- Manifestasi Klinis
- Nyeri kepala
- Nausea dan muntah
- Papiledema
Askep Tumor Otak
- KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN
- Pengkajian
- Identifikasi faktor resiko paparan dengan radiasi atau bahan – bahan kimia yang bersifat carcinogenik.
- Identifikasi tanda dan gejala yang dialami: sakit kepala, muntah dan penurunan penglihatan atau penglihatan double.
- Identifikasi adanya perubahan perilaku klien.
- Observasi adanya hemiparase atau hemiplegi.
- Perubahan pada sensasi: hyperesthesia, paresthesia.
- Observasi adanya perubahan sensori: asteregnosis (tidak mampu merasakan benda tajam), agnosia (tidak mampu mengenal objek pada umumnya), apraxia (tidak mampu menggunakan alat dengan baik), agraphia (tidak mampu menulis).
- Observasi tingkat kesadran dan tanda vital.
- Observasi keadaan keseimbangan cairan dan elektrolit.
- Psikososial: perubahan kepribadian dan perilaku, kesulitan mengambil keputusan, kecemasan dan ketakutan hospitalisasi, diagnostic test dan prosedur pembedahan, adanya perubahan peran.
- Laboratorium:
2) Fungsi endokrin
- Radiografi:
2) Electroencephalogram
3) C – ray paru dan organ lain umtuk mencari adanya metastase.
- Diagnosa Keperawatan
- Perubahan perfusi jaringan otak b/d kerusakan sirkulasi akibat penekanan oleh tumor.
- Nyeri b/d peningkatan tekanan intrakranial.
- Kurang pengetahuan mengenai kondisi dan kebutuhan pengobatan b/d ketidakmampuan mengenal informasi.
- Rencana Intervensi
- a. Perubahan perfusi jaringan otak b/d kerusakan sirkulasi akibat penekanan oleh tumor.
Kriteria hasil: Tingkat kesadaran stabil atau ada perbaikan, tidak adan tanda – tanda peningaktan TIK.
Intervensi
|
Rasional
|
|
|
- b. Nyeri b/d peningkatan tekanan intrakranial.
Kriteria hasil: Klien melaporkan nyeri berkurang/terkontrol, klien menunjukkan perilaku untuk mengurangi kekambuhan.
Intervensi
|
Rasional
|
|
|
Bahan bacaan:
- Arthur C. Guyton and John E. Hall ( 1997), Buku Ajar Fisiologi Kedokteran Edisi 9, Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta
- Carolyn M. Hudak, Barbara M. Gallo (1996), Keperawatan Kritis; Pedekatan Holistik Volume II, Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta
- Marylin E. Doengoes, Mary Frances Moorhouse, Alice C. Geissler (2000), Rencana Asuhan Keperawatan: Pedoman Untuk Perencanaan dan Pendokumentasian Perawatan Pasien Edisi 3, Peneribit Buku Kedokteran EGC, Jakarta
0 komentar:
Posting Komentar